Minggu, 28 Desember 2014

my family



galau tingkat dewa


“Galau Tingkat Dewa”
(Amir Mahmud-Mahasiswa KPI)

Perguruan tinggi sejatinya adalah tempat berprosesnya seorang mahasiswa menjadi kader-kader bangsa yang berkualitas. Sebagai lembaga pendidikan tertinggi maka adalah wajib setiap perguruan tinggi mennyajikan model pendidikan yang berdaya saing dan berkarakter.  Tidak terkecuali STAIN Palangka Raya.

STAIN Palangka Raya sebagai satu-satunya perguruan tinggi Islam Negeri yang ada di Kalimantan Tengah. kita sebagai civitas akademika patut berbangga hati. Bangunan yang megah, gedung-gedung bertingkat menjadi pemandangan yang khas di kampus kita tercinta ini. Namun apalah arti bangunan mewah dan gedung-gedung bertingkat itu, kalau dinamika yang bergejolak di dalamnya begitu mengiris hati bagi para mahasiswa sebagai ruh kampus. 
Kalau kita mau flashback dan berpikir sedikit tentu kita akan menyadari dan sungguh sangat ironi bahkan mungkin kalian akan merasakan kegalauan tingkat tinggi seperti penulis. berbagai ketimpangan-ketimapangan dalam hal kebijakan yang dikeluarkan para elit kampus. Mahasiswa bukan lagi sebagai agen of change tetapi lebih kepada anak TK yang senantiasa dituntun dan bahkan yang lebih parah lagi mahasiswa seakan tidak mengerti atau memang tidak paham tentang hak-hak mereka yang dirampas dan dizdolimi dengan kebijakan-kebijakan yang merugikan mahasiswa. Kalau yang seperti ini kita biarkan, maka kemudian kita tidak pantas lagi di sebut sebagai agen of change, tetapi pantasnya “afcek”  atau “agen of cuek”.

Adalah wajar kalau mahasiswa memenuhi kewajibannya membayar SPP karena telah menerima haknya menuntut ilmu, tetapi apakah wajar kalau pembayaran SPP yang belum waktunya sudah di tetapkan dengan
dalih bahwa keuangan kampus sedang menipis. Kalau dengan alasan yang seperti ini, maka tidak ubahnya mahasiswa itu sebagai sapi perah dan tumbal kampus yang harus rela diperas kapan saja walaupun belum waktunya diperah. Ini hanya segelumit permasalahan yang ada di kampus kita.
Belum lagi kalau kita mau menilik kebijakan-kebijakan lainnya yang sangat tidak pro terhadap mahasiswa, maka hati kalian akan semakin galau melihat keadaan kampus yang kita lihat megah dan berwibawa dari luar ini, tetapi sejatinya buruk di dalamnya. Entah alasan apa yang membuat para pimnpinan kampus genjar mempromosikan alih status STAIN mejadi IAIN. tapi menurut penulis status STAIN saja tidak beres apalagi IAIN.
Dema yang dipilih secara demmokratis yang katanya refresentatif suara mahasiswa dan bisa memberi solusi terhadap kegalauan mahasiswa, ternyata malah ikut-iktuan bikin pengumuman pembayaran dema dengan limit waktu yang tidak jauh beda denga pembayaran SPP dan dicantumkan sanksi pula. Apa Dema kita ini gak edan?
Bangunlah kalian wahai para sahabat perjuangan. Jangan kalian duduk manis dan tidur dengan tenang. Semantara hak-hak kalian “diperkosa”. Kita ini bukan anak TK, kita ini bukan siswa, Tapi kita mahasiswa. Gunakan nalar berpikir kalian jangan pernah takut memperjuangkan kebenaran. kuliah tidak cukup hanya dengan duduk manis mendengarkan dosen mengoceh di depan kelas. Tapi kita perlu kritis terhadap persoalan yang ada di lingkugan kita.

Jumat, 19 Desember 2014

Kamis, 18 Desember 2014

agenda setting dalam komunikasi polititk

Agenda Setting

Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi, apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat. Media massa memiliki efek yang sangat kuat terutama karena berkaitan dengan proses belajar dan bukan dengan perubahan sikap dan pendapat. Teori agenda setting menganggap bahwa masyarakat akan belajar mengenai isu-isu apa, dan bagaimana isu-isu tersebut disusun berdasarkan tingkat kepentingannya. (Burhan, Bungin, 2008:282). Menurt McCombs dan Donald Shaw audiens tidak hanya mempelajari berita-berita dan hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari arti penting yang diberikan pada suatu isu dari cara media massa memberikan penekanan pada topic tersebut. Contohnya media massa terlihat menentukan mana topic yang penting dalam merefleksikan apa yang dikatakan para kandidat dalam suatu kampanye pemilu. Artinya media massa menetapkan “agenda” kampanye tersebut dan kemampuan untuk mempengaruhi kognitif individu. Jika calon pemilih telah menganggap penting suatu issu maka mereka akan memilih kandidat partai yang paling berkompeten dalam menangani issu tersebut. Dan menurut Funkhouser, media berita diyakini oleh banyak orang sebagi sumber informasi yang dapat dipercaya, tetapi media berita tidak mesti demikian.

amir solusi pengusaha

 Jatuh bangun itulah yang akan membuat orang terus semakin belajar dan tajam dalam nalurinya. Sehingga dia tidak boleh jatuh atau gagal lagi

Apakah menjadi pengusaha itu bisa dipelajari? Tidak mungkin. Namun menjadi pengusaha itu harus dijalankan, itulah pelajaran berharga menjadi pengusaha

Nah itu dia dua kalimat motivasi dari pak Dahlan Iskan, pasti sudah pada tau kan tentang siapa beliau.


Udah tau atau kenal Pak Ciputra belom ? Kalau belum tau siapa beliau kebangetan,hehe.... Itu lho yang punya Ciputra Group. Di usia beliau yang dibilang udah sepuh namun beliau sangat bersemangat dalam mendorong pemuda Indonesia menjadi wirausaha melalui program-programnya. Ini dia salah satu kalimat motivasi beliau yang saya suka :

"Seorang Entrepreuner adalah seseorang yang inovatif dan mampu mewujudkan cita-cita kreatifnya oleh karena itu seorng entrepreneur akan mengubah padang ilalang jadi kota baru, pembuangan sampah menjadi resort yang indah, kawasan kumuh menjadi pencakar langit tempat ribuan orang bekerja. Entrepreneur mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas". ( Bapak Ciputra )

Bangsa yang maju adalah Bangsa yang Kreatif ( Bapak Ciputra )
Simple tapi mengena, begitulah tanggapan saya atas kalimat motivasi dari pak Ciputra, bikin produk yang bagus memang harus kreatif, berarti kalau negara maju harus bisa memproduksi produk-produk yang bagus sehingga kreatifitas adalah syarat menjadi negara besar melalui Industri dan Perdagangan.

Bob Sadino, Sosok yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Orang yang sukses dengan kecerdasannya mengelola usaha namun beliau tetap menganggap goblok dirinya. Nah ini ada kalimat motivasi juga dari beliau :
"Sekolah terbaik adalah sekolah kehidupan, sekolah jalanan, sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya untuk mengeksplorasi dengan leluasa seluruh potensinya yang ada padanya"
 Wuih masa kalimat sebagus itu disusun oleh orang goblog, bagi saya itu ga mungkin, bagi saya beliau adalah orang pintar karena mampu menjalankan usahanya sehingga bisa berkembang. Soal pendapat beliau saya setuju apalagi dunia usaha memang bukan seperti dunia karyawan, artinya setiap orang bisa fight di situ ga peduli ijasahnya apa yang menjadi tolok ukur adalah usahanya sendiri.
Hehe...ini ada lagi kalimat motivasi dari om Bob Sadino, yang saya anggap bisa jadi sindiran buat orang yang kebanyakan berpikir dan tidak mau memulai usahanya sebagai pengusaha, ney simak aja :
"Orang goblok biasanya lebih berani dibanding orang ‘pintar’. Kenapa ? Karena orang ‘goblok’ sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya orang ‘pintar’ terlalu banyak pertimbangan sehingga tidak melangkah-langkah".
Nah kan lo, mau mulai usaha atau terus berpikir dan berpikir tanpa memulai, sepertinya sindiran itu cocok. Bisnis itu ada karena dimulai bukan karena dipikirkan lalu ada. Betul kan.